PENGERTIAN, RUANG
LINGKUP, DAN JENIS-JENIS RITIK SENI RUPA
Pada
dasarnya seni dan masyarakat tidak dapat dipisahkan,. Karena dalam kenyataanya,
dalam kehidupan manusia sehari-hari selalu berhubungan dengan seni, dan seni
selalu tampil dalam kehidupan manusia meskipun dengan fungsi yang selalu
berubah-ubah. Didalam kehidupan masyarakat terbentuk oleh seni, sebaliknya seni
terbentuk oleh masyarakat, namun semua itu tidak disadari.
Terdapat
komponen yang selalu berhubungan, yaitu: seniman yang merupakan pembuat atau
pencipta seni, kemudian hasilnya disebut sebagai karya seni yang merupakan
bentuk nyata/visual yang dapat dilihat oleh indera, kemudian ada apresiator
seni yang ada dalam masyarakat. Kemudian terdapat kekurangan yang menunjukan
tidak adanya sebuah perbedaan antara sikap manusia yang peka dan kurang peka
terhadap pentingnya kritik. Dengan demikian terdapat satu lagi komponen dalm
kehidupan seni yaitu kritikus.
Di
Indonesia peran kritik seni rupa dimulai pada awal kemerdekaan dengan timbulnya
kesadaran nasional para pelukis yang tergabung dalam PERSAGI.
B. PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Kritik
berasal dari bahasa Yunani “krinein” yang berarti menghakimi/ menilai.
Sedangkan dasar penghakiman disebut “kriterian” dan penilaian disebut
“kritikos”. Dengan demikian untuk menilai sebuah karya seni dengan menggunakan
ukuran/kriteria. Kriteria adalah sebuah patokan yang menunjukan sifat atau
karakteristik. Kata kriteria juga berarti memisahkan, merinci, atau mebedakan.
Maka kritik diartikan sebagai sebuah usaha untuk menentukan mana yang
menyenangkan dan mana yang tidak faedah. Mana yang baik dan mana yang tidak
baik, mana yang mempunyai nilai atau tidak mempunyai nilai.
Menurut
Gayley dan Scoot dalam Liaw Yock Fang (1970), kritik
adalah: mencari kesalahan (faul-finding), memuji (to praise),
menilai (to judge), membandingkan (to compare), dan menikmati (to
appreciate). kritik adalah komentar, biasanya normatif terhadap suatu
prestasi dan seluk beluk dengan tujuan apresiatif.
2.
Ruang Lingkup
Kritik
seni sebagai aktivitas evaluasi dimana kritik harus sampai pada pernyataan
bahwa nilai seni adalah baik atau buruk. Kritik seni sebagai ativitas
penerjemahan karya seni sebagai peningkatan apresiasi, dimana kritik dijadikan
sebagai jembatan antara seniman, karya seni, dan penghayat seni. Yang
mengharuskan kritikus tidak bertindak otoriter
dalam menghadapi bahasa yang multitafsir. Kritik sebagai pendidikan dan
pengembangan seni yang dimana dapat membuka cakrawala lebih luas bagi penghayat
atau pengamat yang menyadarka akan kekuatan maupun kelemahan seniman.
kritik
seni mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan persyaratan dan metodologi
yang diperlukan dalam kegiatan mengapresiasi seni. Berakar pada pendekatan
filsafat metafisis yang melahirkan tipe kritik yang bersifat dogmatis .
Pendekatan empiric modern yang menggunakan data objektif sebagai basis
penilaian karya seni
3.
Jenis-jenis Kritik Seni Rupa
a. Kritik
Jurnalistik
kritik
jenis ini termasuk dalam kategori berita. Ditulis unruk pembaca surat kabar
atau majalah. Kritik jurnalistik berbentuk ulasan yang ebrupa kesimpulan dan
adanya sebuah pameran, sehingga jarang sekali terjadi analisis yang sistematis.
karena mengejar dead-line, menyebabkan kritik seni ini tidak meluas dan
mendalam, tetapi justru efektif dan tepat mengingat segmen pembacanya yang
heterogen.
b. Kritik
Paedagogik
Kritik
jenis ini dimaksudkan untuk memajukan kematangan bertindak atristik dan estetik
bagi siswa. Kritik seni ini dilakuikan secara otorite agar para siswa dapat
membuat kritik terhadap diri mereka sendiri.
c. kritik
ilmiah
Kritik
jenis ini murni bersifat keilmuan dengan penampilan data yang tepat, dilakukan
melalui analisi, interpretasi, dan penelitian yang bertanggung jawab. Kritik
semacam ini lahir diperguruan tinggi. Kritik ini biasanya melakukan pengkajian
nilai seni secara luas, dengan menampilkan data secara tepat, dengan analisa,
interpretasi dan penilaian yang bertanggung jawab.
d. kritik
Popiler
Kritik
ini dikerjakan oleh orang awam yang tidak mempunyai keahlian atau mengambil
spesialis. Dalam arti kritik ini diperuntukkan bagi konsumsi massa, atau dalam
arti kritik dari mereka yang tidak memiliki keahlian yang dipersyaratkan.
Dengan demikian, tentu saja hasilnya mempunyai tingkat analisis atau kedalaman
yang berbeda-beda, sesuai latar belakang pendidikan dan sensitivitas orang yang
mengeritik. Masyarakat akan terus memberikan penilaian kritis, tanpa
mempertimbangkan apakah penilaian mereka tepat atau tidak. Tidak dapat
dipungkiri, dalam batas-batas tertentu penilaian mereka kemungkinan sama
baiknya dengan kritik para ahli.
C. SIMPULAN
Kritik merupakan sebuah aktivitas
tentang penilaian mengenai kelebihan atau kekurangan sesuatu. Kritik juga
merupakan kemampuan keterampilan. Kritik tidak terbatas pada analisi karya seni
saja, tetapi juga sebagai penyaji alternatif konsep dan jalinan analisis
kertertiban dan kelangsungan suatu gaya tertentu berdasarkan karakterisiknya.
Kemudian ada beberapa jenis kritik seni rupa diantaranya kritik jurnalistik,
kritik paedagogik, kritik populel, dan kritik ilmiah.
Daftar
Pustaka
Bastomi,
Suwaji. 2012. Estetika Kontemporer dan
Kritiknya. Semarang. UPT UNNES Press