Senin, 29 Desember 2014

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN JENIS-JENIS RITIK SENI RUPA

A. PENDAHULUAN
Pada dasarnya seni dan masyarakat tidak dapat dipisahkan,. Karena dalam kenyataanya, dalam kehidupan manusia sehari-hari selalu berhubungan dengan seni, dan seni selalu tampil dalam kehidupan manusia meskipun dengan fungsi yang selalu berubah-ubah. Didalam kehidupan masyarakat terbentuk oleh seni, sebaliknya seni terbentuk oleh masyarakat, namun semua itu tidak disadari.
Terdapat komponen yang selalu berhubungan, yaitu: seniman yang merupakan pembuat atau pencipta seni, kemudian hasilnya disebut sebagai karya seni yang merupakan bentuk nyata/visual yang dapat dilihat oleh indera, kemudian ada apresiator seni yang ada dalam masyarakat. Kemudian terdapat kekurangan yang menunjukan tidak adanya sebuah perbedaan antara sikap manusia yang peka dan kurang peka terhadap pentingnya kritik. Dengan demikian terdapat satu lagi komponen dalm kehidupan seni yaitu kritikus.
Di Indonesia peran kritik seni rupa dimulai pada awal kemerdekaan dengan timbulnya kesadaran nasional para pelukis yang tergabung dalam PERSAGI.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian
Kritik berasal dari bahasa Yunani “krinein” yang berarti menghakimi/ menilai. Sedangkan dasar penghakiman disebut “kriterian” dan penilaian disebut “kritikos”. Dengan demikian untuk menilai sebuah karya seni dengan menggunakan ukuran/kriteria. Kriteria adalah sebuah patokan yang menunjukan sifat atau karakteristik. Kata kriteria juga berarti memisahkan, merinci, atau mebedakan. Maka kritik diartikan sebagai sebuah usaha untuk menentukan mana yang menyenangkan dan mana yang tidak faedah. Mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang mempunyai nilai atau tidak mempunyai nilai.
Menurut Gayley dan Scoot dalam Liaw Yock Fang (1970), kritik adalah: mencari kesalahan (faul-finding), memuji (to praise), menilai (to judge), membandingkan (to compare), dan menikmati (to appreciate). kritik adalah komentar, biasanya normatif terhadap suatu prestasi dan seluk beluk dengan tujuan apresiatif.

2. Ruang Lingkup
Kritik seni sebagai aktivitas evaluasi dimana kritik harus sampai pada pernyataan bahwa nilai seni adalah baik atau buruk. Kritik seni sebagai ativitas penerjemahan karya seni sebagai peningkatan apresiasi, dimana kritik dijadikan sebagai jembatan antara seniman, karya seni, dan penghayat seni. Yang mengharuskan kritikus tidak bertindak otoriter  dalam menghadapi bahasa yang multitafsir. Kritik sebagai pendidikan dan pengembangan seni yang dimana dapat membuka cakrawala lebih luas bagi penghayat atau pengamat yang menyadarka akan kekuatan maupun kelemahan seniman.
kritik seni mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan persyaratan dan metodologi yang diperlukan dalam kegiatan mengapresiasi seni. Berakar pada pendekatan filsafat metafisis yang melahirkan tipe kritik yang bersifat dogmatis . Pendekatan empiric modern yang menggunakan data objektif sebagai basis penilaian karya seni

3. Jenis-jenis Kritik Seni Rupa
a. Kritik Jurnalistik
kritik jenis ini termasuk dalam kategori berita. Ditulis unruk pembaca surat kabar atau majalah. Kritik jurnalistik berbentuk ulasan yang ebrupa kesimpulan dan adanya sebuah pameran, sehingga jarang sekali terjadi analisis yang sistematis. karena mengejar dead-line, menyebabkan kritik seni ini tidak meluas dan mendalam, tetapi justru efektif dan tepat mengingat segmen pembacanya yang heterogen.
b. Kritik Paedagogik
Kritik jenis ini dimaksudkan untuk memajukan kematangan bertindak atristik dan estetik bagi siswa. Kritik seni ini dilakuikan secara otorite agar para siswa dapat membuat kritik terhadap diri mereka sendiri.
c. kritik ilmiah
Kritik jenis ini murni bersifat keilmuan dengan penampilan data yang tepat, dilakukan melalui analisi, interpretasi, dan penelitian yang bertanggung jawab. Kritik semacam ini lahir diperguruan tinggi. Kritik ini biasanya melakukan pengkajian nilai seni secara luas, dengan menampilkan data secara tepat, dengan analisa, interpretasi dan penilaian yang bertanggung jawab.
d. kritik Popiler
Kritik ini dikerjakan oleh orang awam yang tidak mempunyai keahlian atau mengambil spesialis. Dalam arti kritik ini diperuntukkan bagi konsumsi massa, atau dalam arti kritik dari mereka yang tidak memiliki keahlian yang dipersyaratkan. Dengan demikian, tentu saja hasilnya mempunyai tingkat analisis atau kedalaman yang berbeda-beda, sesuai latar belakang pendidikan dan sensitivitas orang yang mengeritik. Masyarakat akan terus memberikan penilaian kritis, tanpa mempertimbangkan  apakah penilaian mereka tepat atau tidak. Tidak dapat dipungkiri, dalam batas-batas tertentu penilaian mereka kemungkinan sama baiknya dengan kritik para ahli.


C. SIMPULAN
            Kritik merupakan sebuah aktivitas tentang penilaian mengenai kelebihan atau kekurangan sesuatu. Kritik juga merupakan kemampuan keterampilan. Kritik tidak terbatas pada analisi karya seni saja, tetapi juga sebagai penyaji alternatif konsep dan jalinan analisis kertertiban dan kelangsungan suatu gaya tertentu berdasarkan karakterisiknya. Kemudian ada beberapa jenis kritik seni rupa diantaranya kritik jurnalistik, kritik paedagogik, kritik populel, dan kritik ilmiah.

Daftar Pustaka
Bastomi, Suwaji. 2012. Estetika Kontemporer dan Kritiknya. Semarang. UPT UNNES Press


1 komentar: